Kerangka
Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan
rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur,
dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka
karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak
kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Manfaat Kerangka Karangan
- Untuk menyusun karangan secara teratur.
- Mempermudah pembahasan tulisan.
- Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
- Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
- Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
- Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
- Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.
Dengan
adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai
butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya.
Kerangka
karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini, karangan
tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.
Syarat-syarat Kerangka
Karangan yang Baik
- Pengungkapan maksudnya harus jelas.
- Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
- Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
- Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.
Macam-macam Susunan Kerangka
Karangan
- Alamiah
Suatu urutan
unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan nyata di alam. Oleh karena
itu, susunan alamiah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :
1. Berdasar urutan ruang.
Topik yang
diuraikan berkaitan erat dengan ruang / tempat : dari kiri ke kanan, dari timur
ke barat, urutan geografis.
Contoh
Topik :
Banjir.
Tujuan :
Untuk mengetahui lokasi banjir.
Tema :
Beberapa lokasi banjir di dunia.
I. BANJIR
YANG TERJADI DI LUAR INDONESIA
A. Banjir di
Asia
1. Banjir di
China.
2. Banjir di
Taiwan.
B. Banjir di
Eropa
1. Banjir di
Belanda.
2. Banjir di
Inggris.
II. BANJIR
YANG TERJADI DI INDONESIA.
A. Banjir di
Pulau Jawa
1. Banjir di
DKI Jakarta.
2. Banjir di
Pacitan.
B. Banjir di
luar Pulau Jawa
1. Banjir di
Papua Barat.
2. Banjir di
Padang.
2. Urutan waktu.
Bahan-bahan
ditulis berdasar tahap kejadian. Setipa peristiwa hanya menjadi penting dalam
hubungannya dengan yang lain.
Contoh
Topik:
masyarakat
Tujuan:
untuk mengetahui perkembangan masyarakat
Tema:
Perkembangan masyarakat dari jaman ke jaman.
I.
MASYARAKAT PEMBURU DAN PERAMU
A.
Masyarakat Pemburu dan Peramu di Dunia
B.
Masyarakat Pemburu dan Peramu di Indonesia
1. Di Irian
2. Di
Kepulauan Mentawai
II.
MASYARAKAT PETANI DAN PETERNAK
A.
Masyarakat Petani dan Peramu di Dunia
B.
Masyarakat Petani dan Peternak di Indonesia
1.
Masyarakat petani di Pulau Jawa
2.
Masyarakat peternak di Nusa TenggaraTimur
III. MASYARAKAT
INDUSTRI
A.
Masyarakat Industri Modern
B.
Masyarakat Industri Canggih
3. Urutan topik yang ada.
Bagian-bagian
diterangkan tanpa memasalahkan mana yang penting. Misal, laporan keuangan :
pemasukan dan pengeluaran, bagian-bagian dalam sebuah lembaga, dll.
Contoh
Topik: Hutan
Tujuan:
Untuk mengetahui pemanfaatan hutan
Tema:
Pemanfaatan hutan.
I. MANFAAT
HUTAN SECARA ALAMIAH
A. Mencegah
Erosi
B.
Mengurangi Polusi
1. Polusi
Udara
2. Polusi
Suara
C. Sebagai
Hutan Lindung
II. MANFAAT
HUTAN SECARA EKONOMIS
A. Hutan
Tanaman Industri
B. Hutan
untuk Rekreasi
C. Hutan
untuk Penelitian
Untuk pola
berdasar urutan topik yang ada, penulis tidak perlu
memperhatikan
mana yang akan didahulukan.
- Logis
Merupakan
unit-unit karangan berurutan sesuai pendekatan logika / pola pikir manusia.
Untuk susunan logis, dibagi berdasarkan :
1. Klimaks-Anti klimaks.
Anggapan
bahwa posisi tertentu dari sebuah rangkaian merupakan posisi yang paling
penting. Terdiri dari dua :
1. Urutan
klimaks = yang penting di akhir.
2. Urutan
antiklimaks = yang penting di awal.
Model ini
hanya efektif untuk menguraikan sesuatu yang berhubungan dengan hirarki
misalnya urutan pemerintahan.
Contoh
Topik:
Banjir
Tujuan:
Untuk mengetahui akibat banjir
Tema: Banjir
dan akibatnya
I. MUSIM PENGHUJAN
MULAI
II.PENGGUNDULAN
HUTAN
III. EROSI
DI MANA-MANA
IV.
PENDANGKALAN SUNGAI
V. MUSIBAH
BANJIR
VI.
PENDERITAAN MASYARAKAT
2. Umum-Khusus.
a. Umum
– khusus : Hal besar diperinci ke
hal- hal yang lebih kecil atau bagian-bagiannya.
Misalnya
uraian tentang Indonesia, lalu suku-suku dan kebudayaannya.
b. Khusus
– Umum : Sebaliknya.
Contoh
Topik:
Pendidikan
Tujuan:
Untuk mengetahui pendidikan di masyarakat
Tema:
Pendidikan di masyarakat
I.
PENDIDIKAN DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT SECARA UMUM
II. PENDIDIKAN
DALAM MASYARAKAT PERKOTAAN
III.
PENDIDIKAN DI MASYARAKAT T PEDESAAN
IV.
PENDIDIKAN PADA GENERASI MUDA
3. Sebab-Akibat.
a. Sebab ke
akibat : masalah utama sebagai sebab, diikuti
perincian akan akibat-akibat yang mungkin terjadi.
Misal ;
penulisan sejarah, berbagai persoalan sosial : kerusakan hutan, perubahan
cuaca global.
b.
Akibat ke
sebab : masalah tertentu sebagai akibat, diikuti
perincian sebab-sebab yang menimbulkannya.
Misal :
Krisis multidimensi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar