BAHASA
Apa itu bahasa?
Secara
umum Bahasa adalah suatu sarana komunikasi atau penyampaian informasi yang
keluar dari alat ucap begitupun menurut Gorys Keraf. Menurut kajian bahasa yang
dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan atau sosiolinguistik, bahasa juga bisa
diartikan dengan sistem lambang seperti bunyi,arbitrer atau tidak adanya hubungan wajib antara
lambang bahasa yang berwujud bunyi dengan konsep lambang tersebut,misalnya
lambang “mobil”dengan yang dilambangkannya yaitu “suatu alat kendaraan beroda
empat yang bisa dikendarai”.
Bahasa juga memiliki
tata bahasa,misalnya ketika kita menulis atau berbicara, suatu kata atau ucapan
tidak tersusun begitu saja, melainkan
memiliki tata bahasa itu sendiri, ketika kita menyampaikan suatu tanggapan atau
gagasan kita juga harus memilih bahasa yang baik dan benar,karena jika kita
tidak memakai aturan dalam berbahasa kita dapat menyinggung perasaan lawan
bicara kita.
Fungsi bahasa selain sebagai sebagai alat komunikasi atau
sarana untuk menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau
gagasan, juga berfungsi sebagai :
a.
Sebagai
Ekspresi Diri
Pada
awalnya seorang anak mengekspresikan apa yang dikehendaknya hanya kepada orang
tuanya,contohnya ketika seorang anak lapar dan meminta makan, maka ia akan
menangis kepada orang tuanya. Tetapi ketika kita beranjak dewasa bahasa tidak hanya
sebagai alat ekspresi diri saja, melainkan untuk berkomunikasi juga.
Bahasa
sebagai alat ekspresi diri tidak mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang
menjadi pendengarnya atau pembacanya. Bahasa sebagai media ekspresi diri hanya
untuk memenuhi kepentingan pribadi. Contoh ,seorang penulis mengekspresikan
dirinya dengan tulisan,saat menulis ia tidak memikirkan siapa yang akan membaca
tulisannya.
Dengan
kata lain,bahasa sebagai media ekspresi diri ,adalah bahasa yang terbuka terhadap segala sesuatu yang kita
ingin ungkapkan.
b.
Sebagai
Alat Komunikasi
Sebagai
makhluk sosial,manusia selalu membentuk lingkungan pergaulan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya,disinilah fungsi bahasa sebagai alat komunikasi diperlukan.
Sebagai makhluk yang memiliki
perasaan, manusia juga menginginkan untuk dihargai,didengarkan,dan dipahami.
Maka dari itu bahasa sebagai alat komunikasi sangat mementingkan si
pendengarnya, lain hal nya dengan bahasa sebagai ekspresi diri yang tidak mementingkan
si pendengar atau pembacanya.
Bahasa
sebagai alat komunikasi selalu mengalami fluktuasi atau perubahan dikarenakan
manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman, contohnya sebagian besar
masyarakat Indonesia selalu menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan
sehari-hari, mereka melakukan itu karena pengaruh zaman dan budaya.
Bahsa
sebagai alat komunikasi juga harus memperhatikan, apakah bahasa itu bisa diterima
oleh sebagaian masyarakat disekitarnya atau komunikatif, contohnya kata “fluktuasi” kata ini hanya bisa dimengerti
oleh sebagian masyarakat dengan pendidikan tertentu, tetapi masyarakat luas
lebih mengenalnya dengan “perubahan”.
Bahasa
sebagai alat komunikasi sangat penting, karena bias menjadi identitas diri
kita,terutama dalam berbangsa dan bernegara.
c.
Bahasa
sebagai alat integrasi atau adaptasi diri
Integrasi adalah suatu
keadaan dimana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan
mereka masing-masing.
Contoh,seorang pemandu wisata warga Negara asing,saat bekerja ia
selalu menggunakan bahasa asing, agar wisatawan atau lingkungannya mengerti apa
yang dimaksudnya, tetapi ketika ia sedang tidak dalam pekerjaannya ia kembali
lagi menggunakan bahasa sesuai lingkungannya.
Berbahasa selain
berfungsi sebagai alat komunikasi,berfungsi juga sebagai alat integrasi dan
adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu,kita
akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi
yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda dengan orang yang
berbeda . kita akan menggunakan bahasa yang non-standar dilingkungan
teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang
dihormati.
Dengan menguasai bahasa
suatu bangsa,kita akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan bangsa
tersebut.
d.
Bahasa sebagai control sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol
sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat.
Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa.
Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan
bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan
bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik
merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara
bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat
atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat
kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada
kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan
yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan
pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh
fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan
adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang
sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan
marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita
berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas
dan tenang.
Peristiwa yang Berkaitan dengan Perkembangan
Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa Melayu
atau Bahasa Indonesia
Melayu memiliki kedudukan dan
fungsi yang penting di zaman kerajaan Sriwijaya, dan fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Bahasa Melayu berfungsi
sebagai bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku–buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra.
2.
Bahasa
Melayu berfungsi sebagai bahasa perhubungan (lingua franca)
antarsuku diIndonesia.
3. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan, terutama disepanjang pantai, baik bagi suku yang ada di
Indonesia maupun bagi padagang yang datang dari luar Indonesia.
4.
Bahasa
Melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan
Peresmian Bahasa Indonesia
Perlahan namun pasti,
sejak zaman kerajaan Sriwijaya bahasa Melayu atau bahasa
Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Banyak kosakata yang
terus berkembang dan muncul akibat perdagangan dari pedagang Arab, Cina,
Paris,Portugis yang
menggunakan bahasa asalnya sebagai transaksi berdagang.
Tidak hanya dari perdagangan, melalui penyebaran agama baik Islam,
Kristen, maupun Tionghoa,ikut menambah perbendaraharaan kosakata bahasa Melayu.Seiring
berkembangnya bahasa Melayu tersebut, lalu timbul gagasan untuk mengganti nama
bahasa Melayu yang berkembang di Indonesia menjadi bahasa Indonesia oleh para pemuda-pemuda Indonesia pada zaman
penjajahan Belanda. Penamaan bahasa Indonesia itu sendiri diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Penamaan tersebut
bermaksud untuk menghindari kesan“Imperialisme Bahasa” apabila bahasa Melayu tetap
digunakan.
Dalam Sumpah Pemuda terdapat tiga butir keputusan yaitu sebagai
berikut :
Ø Kami putra dan
putri Indonesia mengaku bertumpah darah yangsatu, tanah
Indonesia.
Ø Kami putra dan
putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ø Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
butir ketiga dari sumpah pemuda tersebut menyatakan
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bahasa pemersatu antar
suku,budaya,ras yang ada diindonesia. Karena keragaman suku dan budaya
tersebut,melahirkan berbagai macam bahasa daerah yang majemuk dan berbeda yang tersebar di
wilayah nusantara. Tetapi dengan bahasa Indonesia perbedaan
bahasa, dialek antarsuku, budaya dan ras dapat
dipersatukan. Dengan diikrarkannya SumpahPemuda, maka resmilah bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia. Namun penyebutan bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi di Indonesia setelah
tanggal 18 Agustus 1945 ketika konstitusi Indonesia diresmikan UUD 1945 yaitu Bahasa Indonesia diatur dalam bab XV, pasal 36 yang menyatakan “Bahasa Negara
adalah Bahasa Indonesia”.
Mengapa
Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia?
Mengapa bahasa Melayu jadi bahasa Indonesia? Itulah pertanyaan yang
muncul dari benak kita setelah kita ketahui bahwa bahasa Melayu resmi menjadi bahasa Indonesia
dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda, tetapi mengapa
demikian. Di Indonesia masih banyak bahasa lain seperti bahasa Jawa, bahasa Banjar ataupun bahasa lainnya. Berikut ini merupakan alasan kenapa bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1.
Bahasa
Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
2.
Sistem
bahasa Melayu yang sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini
tidak dikenal dengan tingkatan bahasa, seperti bahasa Jawa(ngoko, kromo) atau
perbedaan bahasa kasar dan halus, seperti dalam bahasa Sunda
3.
Suku
Jawa, Sunda dan suku-suku lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
sebagai bahasa Nasional.
4.
Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan
untuk dipakai sebagai bahasakebudayaan dalam arti yang luas.
Empat hal tersebut kemudian diperkuat dengan pernyataan dari Muhammad
Yamin dalam pidatonya di Kongres Nasional kedua di Jakarta.“Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa
yang ada di Indonesia dan kesustraannya, hanya ada dua bahasa yang diharapkan menjadi bahasa
persatuanya
itu bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Tapi dari kedua bahasa tersebut bahasa Melayulah yang lambat laun menjadi bahasa
pergaulan dan bahasa persatuan “
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan dengan
Perkembangan Bahasa Indonesia
Berikut ini peristiwa-peristiwa penting tentang perkembangan bahasa
Indonesia :
1. Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A.vanOphuijsen
dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu
2.
Pada tahun 1908 pemerintah kolonial belanda mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama
Commissie voor deVolkslectuur ( Taman Bacaan Rakyat),
yang kemudian pada tahun 1917diubah menjadi Balai Pustaka.Balai Pustaka menerbitkan buku-buku novel,seperti Siti Nurbaya dan Salah
Asuhan, buku-buku penuntunan bercocok tanam,
penuntunan pemeliharaan kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran
bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas. Kehadiran dua novelitu di masa kini, di toko buku menjadi bukti bahwa
bahasa Indonesia sudahada dan dipakai sebelum tahun 1928.
3.
Pada tanggal 28 Oktober
1928 merupakan saat-saat yang paling menentukandalam perkembangan bahasa
Indonesia, karena pada tanggal 28 Oktober 1928itulah para pemuda pilihan mulai merancang tonggak yang kokoh untuk perjalanan bahasa Indonesia atau hari yang merupakan tolak ukur dari perkembangan bahasa Indonesia
4.
Pada
tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yangmenamakan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan.
5.
Pada
tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I
diSolo. Yang menghasilkan putusan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendikiawan dan budayawan kita saat itu.
6.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945,
yang salah satu pasalnya ( Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesiasebagai bahasa negara.
7.
Pada
tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik ( EjaanSoewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang
berlaku sebelumnya.
8.
Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober –2 November
1954 memutuskan bahwa bangsa Indonesia bertekad untuk terus-menerus
menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasanasional dan
ditetapkan sebagai bahasa negara.
9. Pada tanggal 16 Agustus 1972. Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan
di depan sidang DPR yang dikuatkan dengan KeputusanPresiden No.57 tahun 1972.
10. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruhIndonesia
11. Tanggal 28 Oktober sampai 2 November 1978
diselenggarakan KongresBahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangkamemperingati Sumpah Pemuda yang ke50 ini selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun192, juga berusaha
memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar