Sabtu, 27 September 2014

Perkembangan Bahasa



BAHASA
Apa itu bahasa?
            Secara umum Bahasa adalah suatu sarana komunikasi atau penyampaian informasi yang keluar dari alat ucap begitupun menurut Gorys Keraf. Menurut kajian bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan atau sosiolinguistik, bahasa juga bisa diartikan dengan sistem lambang seperti bunyi,arbitrer  atau tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa yang berwujud bunyi dengan konsep lambang tersebut,misalnya lambang “mobil”dengan yang dilambangkannya yaitu “suatu alat kendaraan beroda empat yang bisa dikendarai”.
Bahasa juga memiliki tata bahasa,misalnya ketika kita menulis atau berbicara, suatu kata atau ucapan tidak  tersusun begitu saja, melainkan memiliki tata bahasa itu sendiri, ketika kita menyampaikan suatu tanggapan atau gagasan kita juga harus memilih bahasa yang baik dan benar,karena jika kita tidak memakai aturan dalam berbahasa kita dapat menyinggung perasaan lawan bicara kita.
Fungsi bahasa selain sebagai sebagai alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, juga berfungsi sebagai :
a.     Sebagai Ekspresi Diri
Pada awalnya seorang anak mengekspresikan apa yang dikehendaknya hanya kepada orang tuanya,contohnya ketika seorang anak lapar dan meminta makan, maka ia akan menangis kepada orang tuanya. Tetapi  ketika kita beranjak dewasa bahasa tidak hanya sebagai alat ekspresi diri saja, melainkan untuk berkomunikasi juga.
Bahasa sebagai alat ekspresi diri tidak mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya atau pembacanya. Bahasa sebagai media ekspresi diri hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi. Contoh ,seorang penulis mengekspresikan dirinya dengan tulisan,saat menulis ia tidak memikirkan siapa yang akan membaca tulisannya.
Dengan kata lain,bahasa sebagai media ekspresi diri ,adalah bahasa yang  terbuka terhadap segala sesuatu yang kita ingin ungkapkan.

b.    Sebagai Alat Komunikasi
Sebagai makhluk sosial,manusia selalu membentuk lingkungan pergaulan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,disinilah fungsi bahasa sebagai alat komunikasi diperlukan.
Sebagai makhluk yang memiliki perasaan, manusia juga menginginkan untuk dihargai,didengarkan,dan dipahami. Maka dari itu bahasa sebagai alat komunikasi sangat mementingkan si pendengarnya, lain hal nya dengan bahasa sebagai ekspresi diri yang tidak mementingkan si pendengar atau pembacanya.
Bahasa sebagai alat komunikasi selalu mengalami fluktuasi atau perubahan dikarenakan manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman, contohnya sebagian besar masyarakat Indonesia selalu menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari, mereka melakukan itu karena pengaruh zaman dan budaya.
Bahsa sebagai alat komunikasi juga harus memperhatikan, apakah bahasa itu bisa diterima oleh sebagaian masyarakat disekitarnya atau komunikatif, contohnya kata  “fluktuasi” kata ini hanya bisa dimengerti oleh sebagian masyarakat dengan pendidikan tertentu, tetapi masyarakat luas lebih mengenalnya dengan “perubahan”.
Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting, karena bias menjadi identitas diri kita,terutama dalam berbangsa dan bernegara.

c.      Bahasa sebagai alat integrasi atau adaptasi diri
Integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Contoh,seorang pemandu wisata warga Negara asing,saat bekerja ia selalu menggunakan bahasa asing, agar wisatawan atau lingkungannya mengerti apa yang dimaksudnya, tetapi ketika ia sedang tidak dalam pekerjaannya ia kembali lagi menggunakan bahasa sesuai lingkungannya.
Berbahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi,berfungsi juga sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu,kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda dengan orang yang berbeda . kita akan menggunakan bahasa yang non-standar dilingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang dihormati.
Dengan menguasai bahasa suatu bangsa,kita akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan bangsa tersebut.

d.      Bahasa sebagai control sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.

Peristiwa yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Indonesia
 Sejarah Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia

Melayu memiliki kedudukan dan fungsi yang penting di zaman kerajaan Sriwijaya, dan fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku–buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra.
2.      Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) antarsuku diIndonesia.
3.      Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan, terutama disepanjang pantai, baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun bagi padagang yang datang dari luar Indonesia.
4.      Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan

Peresmian Bahasa Indonesia
Perlahan namun pasti, sejak zaman kerajaan Sriwijaya bahasa Melayu atau bahasa Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Banyak kosakata yang terus berkembang dan muncul akibat perdagangan dari pedagang Arab, Cina, Paris,Portugis yang menggunakan bahasa asalnya sebagai transaksi berdagang. Tidak hanya dari perdagangan, melalui penyebaran agama baik Islam, Kristen, maupun Tionghoa,ikut menambah perbendaraharaan kosakata bahasa Melayu.Seiring berkembangnya bahasa Melayu tersebut, lalu timbul gagasan untuk mengganti nama bahasa Melayu yang berkembang di Indonesia menjadi bahasa Indonesia oleh  para pemuda-pemuda Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Penamaan bahasa Indonesia itu sendiri diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Penamaan tersebut bermaksud untuk menghindari kesan“Imperialisme Bahasa” apabila bahasa Melayu tetap digunakan.



Dalam Sumpah Pemuda terdapat tiga butir keputusan yaitu sebagai berikut :

Ø  Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yangsatu, tanah Indonesia.
Ø  Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ø  Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

butir ketiga dari sumpah pemuda tersebut menyatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bahasa pemersatu antar suku,budaya,ras yang ada diindonesia. Karena keragaman suku dan budaya tersebut,melahirkan berbagai macam bahasa  daerah  yang majemuk dan berbeda yang tersebar di wilayah nusantara. Tetapi dengan bahasa Indonesia perbedaan bahasa, dialek antarsuku, budaya dan ras dapat dipersatukan. Dengan diikrarkannya SumpahPemuda, maka resmilah bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia. Namun penyebutan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia setelah tanggal 18 Agustus 1945 ketika konstitusi Indonesia diresmikan UUD 1945 yaitu Bahasa Indonesia diatur dalam bab XV, pasal 36 yang menyatakan “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”.
Mengapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia?
Mengapa bahasa Melayu jadi bahasa Indonesia? Itulah pertanyaan yang muncul dari benak kita setelah kita ketahui bahwa bahasa Melayu resmi menjadi  bahasa  Indonesia  dengan  diikrarkannya  Sumpah Pemuda,  tetapi mengapa demikian. Di Indonesia masih banyak bahasa lain seperti bahasa Jawa, bahasa Banjar ataupun bahasa lainnya. Berikut ini merupakan alasan kenapa bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1.      Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
2.      Sistem bahasa Melayu yang sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak dikenal dengan tingkatan bahasa, seperti bahasa Jawa(ngoko, kromo) atau perbedaan bahasa kasar dan halus, seperti dalam bahasa Sunda
3.      Suku Jawa, Sunda dan suku-suku lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional.
4.      Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasakebudayaan dalam arti yang luas.
Empat hal tersebut kemudian diperkuat dengan pernyataan dari Muhammad Yamin dalam pidatonya di Kongres Nasional kedua di Jakarta.“Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa  yang ada di Indonesia dan kesustraannya, hanya ada dua bahasa yang diharapkan menjadi bahasa persatuanya itu bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Tapi dari kedua bahasa tersebut bahasa Melayulah yang lambat laun menjadi bahasa pergaulan dan bahasa persatuan “



Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Indonesia
Berikut ini peristiwa-peristiwa penting tentang perkembangan bahasa Indonesia :
1.      Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A.vanOphuijsen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu
2.      Pada tahun 1908 pemerintah kolonial belanda mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor deVolkslectuur   ( Taman Bacaan Rakyat),  yang kemudian pada tahun 1917diubah menjadi  Balai Pustaka.Balai Pustaka menerbitkan buku-buku novel,seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntunan bercocok tanam, penuntunan pemeliharaan kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas. Kehadiran dua novelitu di masa kini, di toko buku menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia sudahada dan dipakai sebelum tahun 1928.
3.      Pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukandalam perkembangan bahasa Indonesia, karena pada tanggal 28 Oktober 1928itulah para pemuda pilihan mulai merancang tonggak yang kokoh untuk  perjalanan bahasa Indonesia atau hari yang merupakan tolak ukur dari perkembangan bahasa Indonesia
4.      Pada tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yangmenamakan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan.
5.      Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I diSolo. Yang menghasilkan putusan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendikiawan dan budayawan kita saat itu.
6.      Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya ( Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesiasebagai bahasa negara.
7.      Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik ( EjaanSoewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
8.      Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober –2 November 1954 memutuskan bahwa bangsa Indonesia bertekad untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasanasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
9.      Pada tanggal 16 Agustus 1972. Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan dengan KeputusanPresiden No.57 tahun 1972.
10.  Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruhIndonesia
11.  Tanggal 28 Oktober sampai 2 November 1978 diselenggarakan KongresBahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangkamemperingati Sumpah Pemuda yang ke50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun192, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar